![]() |
foto ilustrasi: internet |
Suatu ketika, saya bertanya dengan sopan kepada seorang
gadis remaja. Sepertinya, dara ini tidak asing di saya. Pertanyaan tidak
muluk-muluk. Berikut pertanyaan dan jawabannya:
Saya: “Kamu tinggal di desa polan ya?.”
Dara: “Ia, kenapa?,” jawab gadis itu dengan nada kurang
sopan.
Saya: "Kamu anak siapa ya?," tanya saya penuh
sopan, karena sebagian orang di desa itu saya kenali.
Dara: "Anak orang!," jawabnya enteng.
Mendapati jawaban seperti itu, saya merasa kesal. Refleks.
Saya langsung menimpali begini:
Saya: "Oe, saya pikir bukan...," beberapa teman di
samping saya terdiam, selang beberapa detik, mereka tertawa terbahak-bahak.
Kalaupun dara tadi, ingin menghindari misalnya godaan atau
rayuan orang jahat. Tentu masih banyak bahasa lain yang bisa digunakan dengan
sopan, agar orang tidak sakit hati.
Kemudian, anak remaja itupun malu dan berlalu pergi begitu
saja. Semoga artikel ini dapat bermamfaat. (*)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.