foto ilustrasi: internet |
Sebuah sore pada, 26 Juni 2016, saya dan Malek berangkat ke
Ujung Pacu, Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Tentu saja untuk memancing ikan di
sungai kawasan itu. Targetnya adalah ikan kakap.
Sudah sekitar 1 jam 30 menit kami memancing di lokasi ini.
Sepi. Tak ada tanda-tanda ikan akan menyerang. Lalu, tiba-tiba strike. Ikan
bagok-sejenis ikan patin- manyambar mata kail Malek. Bobotnya sekitar 4 ons, hahahaa.
Sementara di mata kail saya, hanya tersangkut kalau tidak
salah ikan sembilang, sayangnya ikan itu berhasil lolos dari perangkap, sebelum
sampai ke darat. Mungkin belum rezeki.
Meski tak ada ikan lain menyambar mata kail kami, setidaknya
saya benar-benar puas sore itu. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 18.10 WIB.
Kami-pun sepakat untuk pulang, karena waktu berbuka puasa hampir tiba.
Sore itu, kami berbuka puasa di Kota Lhokseumawe di sebuah
warung kopi. Malek sepertinya belum puas. Ia masih mencari tempat lainnya untuk
memancing, setelah salat tarawih berlangsung malam itu.
Karena peralatan untuk memancing pada malam hari tidak kami
persiapkan. Akhirnya kami urungkan niat itu.
Dalam perjalanan pulang itu, saya sempat berpikir begini:
bila Tuhan belum mengizinkan (rezeki itu), secangggih apapun alat dan
sejauh manapun kita pergi, tetap saja belum ada hasil.
Tetapi tetap harus berdoa dan terus berusaha. Semoga besok
atau lusa kami beruntung.(*)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.